PELATIHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA SMAN 1 SUKAMARA
Abstract
Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Pada tahun 2010 jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia sebesar 43.548.576 jiwa atau 18,33 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237.641.326 jiwa. Hal ini berarti bahwa seperlima penduduk indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Melihat jumlahnya yang sangat besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti masalah perilaku seks pranikah, NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) dan HIV/AIDS (Wahyuni dan Rahmadewi, 2011). World Health Organization (WHO) memperlihatkan bahwa semakin meningkat pula aktivitas seksual di antara kaum muda di kawasan Asia-Pasifik. Hasil RISKESDAS tahun 2010 diketahui bahwa Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan. Metode tanya jawab dan ceramah, digunakan pada saat pemberian pendidikan kesehatn reproduksi. Metode  demonstrasi  dan  latihan,  digunakan  pada  saat  menyampaikan materi konsuling.Evaluasi hasil praktik konseling menggunakan pedoman evaluasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil praktik peserta. Berdasarkan hasil evaluasi praktik, para peserta dapat melakukan konseling dengan baik. Pada pelatihan ini melakukan pendidikan kesehatan reproduksi yang diaplikasikan dalam bentuk konseling teman sebaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan para peserta melakukan konseling sebagai bentuk evaluasi dilakukan semua peserta untuk mengukur kemampuan sebelumnya belum pernah dipraktikan sama sekali. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan, pengembangan kreativitas, dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang kesehatan reproduksi serta kemampuan dalam melakukan konseling sebaya. Konseling sebaya diyakini dapat menjadi salah satu cara mengatasi masalah remaja yang kompleks. Setelah pelatihan berakhir diharapkan peserta yang telah memperoleh pengetahuan kesehatan reproduksi dan keterampilan konseling sebaya dapat mentransfer pengetahuan dan mempraktekkan ilmu yang sudah didapat sehingga bermanfaat buat teman sebaya. Kata Kunci : Pendidikan, Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, SikapReferences
Badan Pusat Statistik., 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia. Jakarta: BPS.
Badan Pusat Statistik., 2010. Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota Sensus Penduduk 2010. Jakarta: BPS.
Badan Pusat Statistik., 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, Jakarta.
Irianto, K., 2014. Pelayanan Keluarga Berencana Dua Anak Cukup. Bandung: Alfabeta.
Setyorini, A., 2014. Kesehatan Reproduksi & Pelayanan Keluarga Berencana. Bogor: In Media.
KEMENKES., 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Badan Pusat Statistik., 2008. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007, Jakarta.
Saifuddin, A., 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
KEMENKES., 2013. Situasi Keluarga Berencana di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi kesehatan. Vol.2, Semester 2, 2013.
Asih, L & Oesman, H., 2009. Analisa Lanjut SDKI 2007 Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jakarta: Penerbit KB dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN
KEMENKES., 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Badan Pusat Statistik., 2010. Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota Sensus Penduduk 2010. Jakarta: BPS.
Badan Pusat Statistik., 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, Jakarta.
Irianto, K., 2014. Pelayanan Keluarga Berencana Dua Anak Cukup. Bandung: Alfabeta.
Setyorini, A., 2014. Kesehatan Reproduksi & Pelayanan Keluarga Berencana. Bogor: In Media.
KEMENKES., 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Badan Pusat Statistik., 2008. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007, Jakarta.
Saifuddin, A., 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
KEMENKES., 2013. Situasi Keluarga Berencana di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi kesehatan. Vol.2, Semester 2, 2013.
Asih, L & Oesman, H., 2009. Analisa Lanjut SDKI 2007 Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jakarta: Penerbit KB dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN
KEMENKES., 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Published
2021-06-08
How to Cite
OKTARINA, Jenny.
PELATIHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA SMAN 1 SUKAMARA.
Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia, [S.l.], v. 4, n. 2, p. 166-170, june 2021.
ISSN 2549-1822.
Available at: <http://journal.stikesborneocendekiamedika.ac.id/index.php/jbc/article/view/238>. Date accessed: 01 may 2024.
doi: https://doi.org/10.54411/jbc.v4i2.238.
Issue
Section
Articles
Keywords
Pendidikan, Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â
Â