PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KEPATENAN JALAN NAFAS PADA PASIEN PASCA OPERASI ANESTESI UMUM DI IBS RSUD dr. TJITROWARDOJO KELAS B PURWOREJO
Abstract
Pembedahan adalah tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif untuk membuka jaringan yang memerlukan upaya untuk menghilangkan kesadaran dan menghilangkan nyeri, keadaan itu disebut anestesi. Pelayanan anestesi pada hakikatnya harus dapat memberikan tindakan medik yang aman, efektif, manusiawi yang berdasarkan ilmu yang mutakhir dan teknologi tepat guna dengan menggunakan sumber daya manusia berkompeten, profesional, dan terlatih menggunakan peralatan dan obat yang sesuai dengan standar, pedoman, dan rekomendasi profesi anestesiologi (Azmi et al., 2019).Anestesi umum adalah proses pemberian anestetik sistemik menghilangkan rasa nyeri disertai dengan hilangnya kesadaran. Gunawan, (2016) menjelaskan anastesi umum dapat menyebabkan komplikasi pada pasien pasca operasi seperti gangguan kardiovaskuler atau sirkulasi, gangguan pernapasan, sistem pencernaan, gangguan faal hati dan faal ginjal (Arif, 2022).
Anestesi umum terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sediaan obat yang digunakan, yaitu anestesi inhalasi, anestesi intravena, dan anestesi imbang (Azmi et al., 2019).
Salah satu masalah yang dapat timbul setelah anestesi adalah gangguan pernapasan yang cepat, yang dapat berakibat fatal karena kekurangan oksigen dalam tubuh (hipoksia). Ada beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pernapasan setelah anestesi, diantaranya adalah sisa efek anestesi (pasien tidak bangun kembali dari tidur pasca bedah) dan sisa relaksasi otot yang belum sepenuhnya hilang. Selain itu, lidah yang jatuh ke belakang dapat menyebabkan penyumbatan pada bagian belakang tenggorokan (hipofaring). Kedua situasi ini dapat menyebabkan pengurangan ventilasi paru-paru (hipoventilasi), dan dalam kasus yang lebih serius dapat mengakibatkan berhentinya napas (apnea) (Bahrin et al., 2022).
Kondisi hipoksemia merupakan salah satu bentuk penurunan kualitas pada pasien kronis dimana terjadi penurunan kandungan oksigen dalam darah arteri. Hal ini mengakibatkan pasokan oksigen kejaringan menjadi tidak memadai. Penyebab hipoksemia bisa bervariasi, antara lain oleh gangguan dalam proses oksigenasi, kurangnya jumlah sel darah merah (anemia), atau perubahan dalam kemampuan hemoglobin untuk membawa oksigen, Gangguan oksigenasi khususnya mengindikasikan rendahnya transfer oksigen dari paru-paru kealiran darah (Kurnia et al., 2022).
Pemantauan tingkat saturasi oksigen ini memiliki signifikansi karena dapat mengindikasikan seberapa baik oksigen diserap oleh jaringan atau bagaimana oksigen disalurkan ke seluruh tubuh sehingga mampu mencegah gangguan dalam proses transportasi oksigen yang dapat berdampak serius (Kurnia et al., 2022).
Manajemen jalan napas merupakan salah satu keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh seorang perawat yang bekerja pada unit gawat darurat. Manajemen jalan napas memerlukan penilaian, mempertahankan dan melindungi jalan napas dengan memberikan oksigenasi dan ventilasi efektif. Pasien yang sadar sepenuhnya dan dapat berbicara, mampu mempertahankan saluran napas sendiri dan tidak membutuhkan manipulasi saluran nafas lebih lanjut, sehingga untuk penilaian ABC (Airway, breathing, circulation) harus dinilai kembali (Pramono, 2020).
Gagal napas akut terjadi bila dengan peningkatan upaya napas dan laju napas tidak dapat mempertahankan oksigenasi adekuat atau bila oksigenasi tetap buruk. Pasien gagal napas yang masih mempunyai kemampuan bernapas normal akan tampak sesak dan gelisah. Sebaliknya, pasien yang telah menurun kemampuan pusat pernapasan akan tampak tenang atau bahkan mengantuk. Peningkatan upaya dan laju napas serta takakirdia akan berkurang bila gagal napas memburuk, bahkan dapat terjadi henti napas. Untuk mengatasi penurunan saturasi oksigen, terdapat dua jenis terapi yang dapat diberikan, yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi melibatkan penggunaan obat-obatan seperti bronkodilator, steroid, dan obat tambahan lainnya. Di sisi lain, terapi non farmakologi melibatkan tindakan seperti pemberian oksigen jangka panjang dan rehabilitasi dengan latihan pernafasan serta penyesuaian posisi yang nyaman.
Cara yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi risiko penurunan ekspansi dinding dada adalah dengan mengatur posisi istirahat pada pasien. Posisi yang sangat efektif untuk pasien dengan saturasi rendah adalah posisi semi fowler dengan sudut kemiringan sekitar 30-45. Pada sudut kemiringan 45 dalam posisi semi fowler, gaya gravitasi dimanfaatkan untuk membantu paru-paru mengembang dan mengurangi tekanan dari perut. Posisi semi fowler pada pasien dengan saturasi oksigen rendah telah terbukti efektif sebagai salah satu cara untuk meredakan sesak napas (Aini et al., 2017).Â
References
Aini, D. N., Arifianto, & Sapitri. (2017). Pengaruh pemberian posisi. Jurnal Keperawatan, 1, 1–9.
Amiar, W., & Setiyono, E. (2020). Efektivitas Pemberian Teknik Pernafasan Pursed Lips Breathing Dan Posisi Semi Fowler Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien TB Paru. Indonesian Journal of Nursing Science and Practice, 8(1), 7–13. file:///C:/Users/HP/Downloads/6784-16891-1-PB.pdf
apriliyani. (2022). Pengaruh Range of Motion ( ROM ) Pasif terhadap Fungsi Pernapasan pada Pasien Pasca Anestesi. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM), 396–402.
Arif, T. (2022). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Post Operative Nausea and Vomitting Pada Pasien Post Operasi Dengan General Anestesi Di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 11(1), 26–33. https://doi.org/10.33475/jikmh.v11i1.288
Bahrin, Z., Sumarni, T., dan, P. D.-S. N. P., & 2022, undefined. (2022). Pengaruh Edukasi Batuk Efektif Pre Operasi Terhadap Bersihan Jalan Nafas Post Operasi Pada Pasien General Anestesi di RSU PKU Muhamadiyah Purbalingga. Prosiding.Uhb.Ac.Id. https://prosiding.uhb.ac.id/index.php/SNPPKM/article/view/1123
Dinata,aryu, D., Fuadi, I., & Redjeki, ike, S. (2015). Waktu Pulih Sadar pada Pasien Pediatrik yang Menjalani Anestesi Umum di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(2), 100–109. https://doi.org/10.15851/jap.v3n2.576
Durham, B. C. O., Fowler, T., Smith, W., & Sterrett, J. (2017). Adult asthma?: 42(11), 16–24.
Kubota, S., Endo, Y., Kubota, M., Ishizuka, Y., & Furudate, T. (2015). Effects of trunk posture in Fowler’s position on hemodynamics. Autonomic Neuroscience: Basic and Clinical, 189, 56–59. https://doi.org/10.1016/j.autneu.2015.01.002
Majampoh, B. A., Rondonuwu, R., & Onibala, F. (2017). PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KESTABILAN POLA NAPAS PADA PASIEN TB PARU DI IRINA C5 RSUP PROF Dr. R. D. KANDOU MANADO. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 3, 1–7.
Ristanto, R., & Zakaria, A. (2018). Hubungan Respitory Rate (RR) Dan Oxygen Saturation (SPO2) Pada Klien Cedera Kepala. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 5(2), 85–90. http://jurnal.poltekkes-soepraoen.ac.id/index.php/HWS/article/view/206/100
Suwaryo, P. A. W., Amalia, W. R., & Waladani, B. (2021). Efektifitas Pemberian Semi Fowler dan Fowler terhadap Perubahan Status Pernapasan pada Pasien Asma. Urecol, 1(2), 1–8.
Wardana, R. N. P., Sommeng, F., Ikram, D., Dwimartyono, F., & Purnamasari, R. (2020). Waktu Pulih Sadar Pada Pasien Operasi Dengan Menggunakan Anastesi Umum Propofol Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Wal’afiat Hospital Journal, 1(1). https://doi.org/10.33096/whj.v1i1.9
Wijayati, S., Ningrum, D. H., & Putrono, P. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 450 Terhadap Kenaikan Nilai Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Di RSUD Loekmono Hadi Kudus. Medica Hospitalia?: Journal of Clinical Medicine, 6(1), 13–19. https://doi.org/10.36408/mhjcm.v6i1.372
Amiar, W., & Setiyono, E. (2020). Efektivitas Pemberian Teknik Pernafasan Pursed Lips Breathing Dan Posisi Semi Fowler Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien TB Paru. Indonesian Journal of Nursing Science and Practice, 8(1), 7–13. file:///C:/Users/HP/Downloads/6784-16891-1-PB.pdf
apriliyani. (2022). Pengaruh Range of Motion ( ROM ) Pasif terhadap Fungsi Pernapasan pada Pasien Pasca Anestesi. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM), 396–402.
Arif, T. (2022). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Post Operative Nausea and Vomitting Pada Pasien Post Operasi Dengan General Anestesi Di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 11(1), 26–33. https://doi.org/10.33475/jikmh.v11i1.288
Bahrin, Z., Sumarni, T., dan, P. D.-S. N. P., & 2022, undefined. (2022). Pengaruh Edukasi Batuk Efektif Pre Operasi Terhadap Bersihan Jalan Nafas Post Operasi Pada Pasien General Anestesi di RSU PKU Muhamadiyah Purbalingga. Prosiding.Uhb.Ac.Id. https://prosiding.uhb.ac.id/index.php/SNPPKM/article/view/1123
Dinata,aryu, D., Fuadi, I., & Redjeki, ike, S. (2015). Waktu Pulih Sadar pada Pasien Pediatrik yang Menjalani Anestesi Umum di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(2), 100–109. https://doi.org/10.15851/jap.v3n2.576
Durham, B. C. O., Fowler, T., Smith, W., & Sterrett, J. (2017). Adult asthma?: 42(11), 16–24.
Kubota, S., Endo, Y., Kubota, M., Ishizuka, Y., & Furudate, T. (2015). Effects of trunk posture in Fowler’s position on hemodynamics. Autonomic Neuroscience: Basic and Clinical, 189, 56–59. https://doi.org/10.1016/j.autneu.2015.01.002
Majampoh, B. A., Rondonuwu, R., & Onibala, F. (2017). PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KESTABILAN POLA NAPAS PADA PASIEN TB PARU DI IRINA C5 RSUP PROF Dr. R. D. KANDOU MANADO. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 3, 1–7.
Ristanto, R., & Zakaria, A. (2018). Hubungan Respitory Rate (RR) Dan Oxygen Saturation (SPO2) Pada Klien Cedera Kepala. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 5(2), 85–90. http://jurnal.poltekkes-soepraoen.ac.id/index.php/HWS/article/view/206/100
Suwaryo, P. A. W., Amalia, W. R., & Waladani, B. (2021). Efektifitas Pemberian Semi Fowler dan Fowler terhadap Perubahan Status Pernapasan pada Pasien Asma. Urecol, 1(2), 1–8.
Wardana, R. N. P., Sommeng, F., Ikram, D., Dwimartyono, F., & Purnamasari, R. (2020). Waktu Pulih Sadar Pada Pasien Operasi Dengan Menggunakan Anastesi Umum Propofol Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Wal’afiat Hospital Journal, 1(1). https://doi.org/10.33096/whj.v1i1.9
Wijayati, S., Ningrum, D. H., & Putrono, P. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 450 Terhadap Kenaikan Nilai Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Di RSUD Loekmono Hadi Kudus. Medica Hospitalia?: Journal of Clinical Medicine, 6(1), 13–19. https://doi.org/10.36408/mhjcm.v6i1.372
Published
2024-08-27
How to Cite
ROZIQIN, Khairur; ROHMAH, Astika Nur; MURDYANTO, Joko.
PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KEPATENAN JALAN NAFAS PADA PASIEN PASCA OPERASI ANESTESI UMUM DI IBS RSUD dr. TJITROWARDOJO KELAS B PURWOREJO.
Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia, [S.l.], v. 8, n. 1, p. 102-112, aug. 2024.
ISSN 2549-1822.
Available at: <https://journal.stikesborneocendekiamedika.ac.id/index.php/jbc/article/view/523>. Date accessed: 11 dec. 2024.
doi: https://doi.org/10.54411/jbc.v8i1.523.
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
ÂÂ
ÂÂ